Disnakertrans Fasilitasi Lulusan SMK Magang Di Jepang

  • Mar 13, 2018
  • tremes

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Wonogiri menggelar Sosialisasi Fasilitasi Pemagangan Tenaga Kerja ke Jepang, Selasa (13/2). Acara yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri ini dihadiri oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Kepala Seksi Pelatihan dan Pemagangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah Subianto, Sekretaris daerah Kabupaten Wonogiri Suharno, dan Kepala Disnaker Kabupaten Wonogiri Ristanti, serta mengundang Kepala SMK dan perwakilan siswa-siswi SMK dari masing-masing sekolah. dimaksudkan membuka jalan bagi para lulusan SMK se-Kabupaten Wonogiri untuk dapat magang kerja di Jepang. [caption id="attachment_1240" align="aligncenter" width="678"] Kadisnakertrans Ristanti memberikan pemaparan di depan peserta[/caption] Ristanti mengatakan bahwa Pemkab Wonogiri mempunyai program akselerasi pengentasan pengangguran dan peningkatan kualitas tenaga kerja melalui Program Pemagangan di Jepang. Hal ini merujuk pada angka pengangguran di Wonogiri sebesar 12.699 jiwa (data Disnaker tahun 2017), dimana setiap tahunnya Wonogiri mencetak lulusan SMK siap kerja sebanyak enam ribu hingga delapan ribu jiwa. “Lulusan SMK ini harus diantarkan baik ke pasar kerja indutri maupun wirausaaha mandiri. Masalahnya, pasar kerja lokal di Wonogiri kebanyakn garmen yang memerlukan tenaga kerja perempuan, padahal data penganggur yang ada 72 persen adalah laki-laki,” kata Ristanti. Ristanti menganggap sosialisasi magang Jepang ini amat penting sehingga dapat memotivasi para lulusan SMK terutama mereka yang berasal dari keluarga miskin untuk dapat memutus rantai kemiskinan yang ada dan mengurangi angka pengangguran di kabupaten Wonogiri. “Lowongan kerja itu pasti selalu ada, baik dalam maupun luar negeri termasuk program magang, hanya saja persaingannya ketat sekali. Jadi syarat mutlaknua adalah mengembangkan potensi diri, harus ulet, tangguh, dan memiliki karakter pejuang,” tambahnya. Program magang yang disosialisasikan kali ini, menurut Subianto, sedikit berbeda dengan open recruitment perusahaan dalam negeri. Para lulusan SMK harus mengikuti berbagai macam tes, diantanya tes fisik dan kesamaptaan, tes psikologi, tes matematika, dan wawancara ketampilan, dimana hanya yang terbaiklah yang dapat mengikuti program magang Jepang. Subianto menambahkan bahwa Program Magang Jepang juga berbeda dengan program pengiriman TKI atau TKW ke luar negeri, akrena dalam program magang, para peserta magang  selain bekerja juga akan mendapat pendidikan. “Apabila setelah tiga tahun lulus magang, kembali kembali ke tanah air, kalian berhak melanjutkan karir di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Lebih bagus lagi kalau kembali ke kampung halaman, dengan modal gaji yang didapat selama di Jepang, membuka usaha dan menarik tenaga kerja di lingkungan anda, ini artinya program kami berhasil meningkatkan kualitas hidup bukan hanya kalian, tapi orang lain juga,” tandasnya. [caption id="attachment_1243" align="aligncenter" width="678"] Sambutan bupati Wonogiri[/caption] Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada dasarnya pemuda pemudi Wonogiri itu punya modal karakter yang trangguh dan ulet, berkarakter kuat, serta memiliki nikai-nilai perjuangan yang luar biasa. Sayangnya, modal ini belum terfasilitasi dan belum terintegrasi sehingga minim partisasipasi dalam program magang kerja di luar negeri. “Manfaatkan program ini, tidak perlu kuatir karena masalah akselerasi (program ini), pemerintah akan hadir sebagai fasilitator. Potensinya luar biasa, peluagnya luar biasa, yang paling luar biasa adalah transfer karakter (yang dialami) para pesertanya,” kata Bupati Joko Sutopo. Bupati yang akrab disapa Mas Jekek ini juga mengatakan bahwa nilai-nilai akademik bukanlah jaminan kesuksesan di masa depan. Menurutnya, untuk dapat mencapai kesuksesan dibutuhkan keterampilam. Skill, totalitas, komitmen, dan semangat serta keteguhan karakter. Bupati Joko Sutopo berharap bahwa sosialisasi ini akan punya dampak dan manfaat bagi masyarakat Wonogiri, khususnya lulusan SMK tahun ini. (sumber: wonogirikab.go.id & Diskominfo Kab Wonogiri)