Batas akhir registrasi kartu SIM prabayar resmi jatuh pada hari ini. Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkap kartu SIM yang belum didaftar akan diblokir dalam waktu 30 hari berikutnya. Namun kini Kemkominfo justru mengungkap pemblokiran tahap pertama akan berlaku mulai Kamis (1/3/2018). Informasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaran Pos dan Informatika Kemkominfo, Ahmad M Ramli, saat konferensi pers di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Rabu (28/2/2018). "Pemblokiran tahap pertama registrasi kartu SIM yang dilakukan berupa pemblokiran panggilan dan SMS yang keluar (outgoing)," tuturnya. Kendati demikian, dalam masa pemblokiran ini, pengguna masih dapat melakukan registrasi kartu SIM. Kepastian mengenai hal itu dituturkan oleh Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Merza Fachys, saat mengisi seminar Nasional Identitas Cerdas dan Peningkatan Akses Telekomunikasi untuk Ekonomi Digital di Institut Teknologi Bandung (ITB). "Yang belum melakukan validasi sehingga data yang terekam masih data abal-abal, akan diberikan peringatan. Namun, walaupun SMS keluar diblokir, layanan sms ke 4444 masih dibuka. Jadi manfaatkan waktu 30 hari ini untuk mendaftar," ujarnya beberapa waktu lalu. Kemudian, jika pelanggan tidak melakukan registrasi hingga 31 Maret 2018, maka pemblokiran tahap kedua akan berlangsung pada 1 April 2018, di mana pelanggan tak bisa melakukan panggilan dan SMS masuk (incoming). Jadi, pengguna tak bisa menerima telepon dan SMS, serta melakukan panggilan dan SMS keluar. Namun, pada keadaan ini yang bersangkutan masih bisa menggunakan internet.. Sementara, jika selama April pelanggan masih belum melakukan registrasi kartu SIM maka per 1 Mei semuanya bakal diblokir (incoming call, outgoing call, incoming SMS, outgoing SMS, serta aktivitas internet).
Perubahan Skema